Asita Minta Moratorium Izin Travel Agent NusaBali

  Asita Minta Moratorium Izin Travel Agent  NusaBali

Meski izin biro perjalanan masih dalam proses, Asita Bali berharap izin dikeluarkan oleh negara bukan kabupaten/kota seperti yang terjadi saat ini.

Asosiasi Biro Perjalanan dan Agen Perjalanan Seluruh Indonesia telah meminta Dewan Daerah Bali untuk melarang agen perjalanan baru atau travel agent (BPW). Tujuannya adalah untuk menghindari kuantifikasi. Untuk itu, diperlukan izin bagi lembaga wisata di kawasan bersejarah tersebut. Tidak seperti sekarang di negara bagian/kota.

Permintaan itu disampaikan Ketua DPD Assita Bali I Putu Winastra dalam acara Temu Bisnis Regional Assita Bali 2023 di Hotel General Plaza, Sanur, Denpasar pada Rabu (25/1). “Jadi ada aturan yang ditetapkan di Bali. Jangan disamakan dengan negara,” kata Winastra, pengusaha pariwisata di Desa Undisan, Bangli, Kecamatan Tembuku.

Selain itu, saat membuka izin agen perjalanan, izin tersebut tidak boleh dari provinsi/kota. "Kami sudah bicara dengan Gubernur (Gubernur Wayan Koster) dan Bupati (Kadiparda Jokorda Bagus Pemayun)," ujarnya.

Saat ini anggota yang terdaftar di Asita Bali berjumlah 420 orang. Ada 220 pembaharuan dan 170 perusahaan yang ada atau kembali. Menurut perkiraan Winastra, aktivitas bisnis biro perjalanan saat ini tidak 100% tetapi hanya 70%. Karena beberapa negara seperti China baru dibuka kemarin, jelasnya. Rapat Kerja DPD Asita Bali Tahun 2023 Saya terkait dengan ulang tahun Asita ke-51.

“Kami membahas Bali sebagai destinasi pariwisata berkelanjutan. Lantas bagaimana cara Asita mendapatkan lebih banyak paket wisata alam? Tidak ada pariwisata massal,” kata Vinastra. Ini harapan pemerintah, agar Bali bisa dijual dengan harga tinggi. "Itu harapan kami," kata Vinastra.

Menurutnya, banyak destinasi yang bisa disegel untuk tujuan tersebut. Di bawah ini, hari ini, adalah kota wisata yang menjadi salah satu ikon Bali. Di tahun Tahun 2022, 2 desa wisata mendapatkan penghargaan nasional dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemparkraf), Desa Sudaji (Buleleng) dan Desa Undisan (Bangi). Kota kuno Karangsar (Badung).

“Itu salah satu produk wisata yang mengambil tema sustainable tourism lalu menawarkan sesuatu yang berbeda,” katanya. Sementara itu, Direktur Bali Tourism Board Tokorda Bagus Pemayun menjelaskan Aceta merupakan asosiasi pariwisata tertua di Indonesia. , Ashita berada di garda terdepan dalam mempromosikan Bali. “Kalau ke Bali, bisa bicara mass tourism dulu. Sekarang sudah bergeser ke quality tourism,” ujarnya.

Tjokorda Bagus Pemayun mengaku bertemu dengan Presiden Asita (Putu Vinastra), penguasa Bali. "Gubernur Asita memerintahkan mereka menyiapkan paket yang akan masuk ke pusat-pusat ekonomi Bali," katanya.

Paket ini tidak hanya ke selatan (selatan Bali) atau kemana saja. Tapi dia masuk pusat ekonomi. Pariwisata diharapkan berkembang di seluruh Bali. Sedangkan untuk izin BPW atau biro perjalanan, ada izin BPW provinsi/kota di bawah Tjok Bagus Pemayun PP 5/2021. Tjok Bagus Pemayun melaporkan bahwa presiden Winastra Asita Putu telah bertemu dengan gubernur terkait masalah tersebut. "Aku akan memberikannya padamu," katanya.

Ketua ASITA menyarankan agar BPW (izin) dibawa ke negara jika memungkinkan saat melintasi kabupaten/kota. "Dan sekarang masih kami usulkan ke pusat karena pengesahan PP 5 (PP 5/2021) sangat berbahaya. Biro perjalanan dianggap riskan sehingga masuk negara bagian/kota," ujarnya. perusahaan melintasi negara bagian/kota. Karena Bali memang berbeda dengan daerah lain: Bali adalah satu pulau, satu administrasi dan satu komando. Komando penguasa. *k17:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inilah 5 Destinasi Wisata Terbaik 2023, Bali Nomor 2 Travel

Open Trip, Kemungkinan Berwisata Dengan Orang Baru

Self Healing Hakiki Dan Metode Penyembuhan Secara Islami