Wisatawan Korban Kapal Tenggelam Di Labuan Bajo Laporkan Agen Travel Dan Pemilik Kapal Ke Polisi

Wisatawan Korban Kapal Tenggelam Di Labuan Bajo Laporkan Agen Travel Dan Pemilik Kapal Ke Polisi

Labuan Bajo, wisatawan kapal karam Labuan Bajo melapor ke biro perjalanan dan pemilik kapal ke polisi . Batu Tiga, Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Mangarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) Enam wisatawan di atas kapal wisata liveaboard KLM Tiana yang tenggelam di air, operator tur dan pemilik perahu, mengatakan kepada polisi Mangarai Barat, Minggu malam ( 22 Januari 2023).

Keenamnya antara lain dua turis asing berinisial NT, warga negara Kanada, dan DE, warga negara Latvia. Sementara empat lainnya, FJ, KJ, KP dan EW, berasal dari keluarga yang sama asal Pekalongan, Jawa Tengah.

Hypatios Viravan, kuasa hukum keenam wisatawan tersebut, mengatakan pihaknya telah mengadu ke polisi, menduga pihak operator wisata dan pemilik kapal telah bertindak lalai dan curang sehingga menimbulkan kerugian materiil dan nonmateriil bagi para korban.

Turis karam di Labuan Bajo melaporkan agen perjalanan dan pemilik kapal ke polisi. Kapal-kapal yang tenggelam di Labuan Bajo memiliki bukti kejadian serupa di masa lalu.

“Dugaan kelalaian dan penipuan biro perjalanan ini terkait dengan tidak memberikan informasi yang dapat dipercaya kepada penumpang tentang kapal yang digunakan untuk pelayaran di perairan Taman Nasional Komodo yang sesuai jadwal. Selama tiga dan dua hari. ujar Hypatios dalam pertemuan Kompas.com di Labuan Bajo, Selasa sore (24 Januari 2023).

Ia mengatakan, selama ini tour operator keempat wisatawan lokal tersebut tidak pernah menjelaskan alasan perbedaan paket yang dijual dengan kapal yang diusulkan.

Agen perjalanan dan pemilik kapal melaporkan wisatawan karam di Labuan Bajo ke polisi.

“Ketika kami naik ke kapal, klien kami benar-benar mengajukan keluhan tentang hal itu. Tapi tidak ada izin yang diambil dari kapal. "Selain itu, klien kami tidak tahu bagaimana negosiasi (pengaturan) antara agen dan komando kapal sedemikian rupa sehingga klien kami memutuskan untuk melanjutkan pelayaran pada tahap ini," katanya.

Timnya juga mengkritisi manajemen KLM Tiana yang menurutnya menunjukkan sikap ceroboh terhadap wisatawan.

“Kerugian materil yang dialami para korban antara lain barang bawaan yang hilang dan rusak senilai jutaan rupiah. Selain kerugian nonmateri, yakni bukannya mendapatkan kenyamanan dan kepuasan perjalanan ke Labuan Bajo, para korban harus menanggung musibah, sehingga ada yang mendapat perawatan intensif di rumah sakit, rumah sakit,” ujarnya.

Oleh karena itu, pihaknya meminta agar biro perjalanan bertanggung jawab penuh untuk menyelesaikan masalah ini. Ia menduga perusahaan travel itu sengaja menipu wisatawan dengan menyuruh mereka menggunakan KLM Tiana padahal bukan kapal yang dipesan.

“Pertanyaan kami adalah apakah pihak travel agent tidak mengetahui atau pura-pura tidak mengetahui bahwa kapal yang ditumpangi turis tersebut merupakan bukti tindak pidana kasus (penenggelaman) yang terjadi pada pertengahan tahun 2022 lalu yang mengakibatkan meninggalnya seorang satu korban. Tidak. Kami sangat menyayangkan hal ini,” tegasnya.

Turis, biro perjalanan, dan perusahaan pelayaran karam di Labuan Bajo

Ia meminta pihak kapal bertanggung jawab langsung atas masalah tersebut. Pasalnya, meski kapal tenggelam dan dalam kondisi percobaan, pengelolaannya sudah mulai berjalan.

“Kami menduga kapal tersebut hanya mementingkan keuntungan dan bukan keselamatan wisatawan, dalam hal ini klien kami. Wisatawan menjadi korban penipuan dan kelalaian pihak kapal KM Tiana,” ujarnya.

Wisatawan yang karam di Labuan Bajo melaporkan agen perjalanan dan pemilik kapal ke polisi. Kapal pesiar tenggelam di perairan Labuan Bajo, Pulau Komodo, 8 luka berat.

Infrastruktur pariwisata Labuan Bajo, lanjutnya, termasuk kapal, merupakan tujuan wisata utama yang harus memadai dan mengurangi risiko kecelakaan.

Pihaknya juga meminta Labuan Bajo Shahbandar, sebagai salah satu komponen penting dalam dinamika pariwisata Labuan Bajo, untuk bertanggung jawab atas anjloknya KLM Tiana.

"Kami masih bertanya-tanya mengapa Labuan Bajo Sihbandar memberikan izin untuk mengoperasikan kapal KM Tiana yang sebelumnya mengalami kecelakaan dan dalam masa percobaan dalam kasus serupa," ujarnya.

Kepala Reserse Kriminal AKP Mangari Barat Ridwan mengatakan pihaknya telah menerima laporan bahwa agen perjalanan banyak menipu wisatawan.

"Kami sudah menerima laporan. Mereka ada dugaan penipuan oleh travel agent," kata Ridwan saat dikonfirmasi Selasa sore.

Timnya telah berjanji untuk menyelidiki laporan kecurangan di sejumlah turnamen tersebut.

Seperti diberitakan sebelumnya, kapal pesiar KLM Tiana Liveboard tenggelam di perairan lepas pantai Batu Tiga, Labuan Bajo, Kabupaten Mangarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Sabtu (21/1/2023).

Turis yang mengalami kecelakaan kapal merasa dikhianati karena pada dasarnya mereka telah memesan kapal yang salah.

Sedangkan pada 28 Juni 2022, KLM Tiana Liveboard tenggelam di perairan Taman Nasional Komodo (TNK).

Hasan Sadili, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Kewenangan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo, mengatakan, kapal tersebut sudah bebas melaut.

"Sudah clear ," kata Hassan Sadili dalam konfirmasi, Minggu (22/1/2023).

Dapatkan update berita unggulan harian dan berita terkini dari Kompas.com. Yuk gabung grup Telegram "Kompas.com News Update" klik link https://t.me/kompascomupdate lalu gabung. Pertama, Anda perlu menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inilah 5 Destinasi Wisata Terbaik 2023, Bali Nomor 2 Travel

Open Trip, Kemungkinan Berwisata Dengan Orang Baru

Self Healing Hakiki Dan Metode Penyembuhan Secara Islami