Bali Serius Genjot Wisata Medis Detik
Pemprov Bali tertarik dengan pengembangan wisata medis. Dinas Kesehatan Daerah Bali, Dr. I Nyoman Gede Anom, M.Kes Asosiasi Aksi Nasional (Rakernas) Ikatan Dokter Spesialis Anestesi Indonesia (IPAI) meminta efisiensi dan peningkatan program pariwisata medis hotel di Bali.
“Menghargai kerja dokter anestesi Bali dalam mendukung visi pemerintah Nangun Sat Kirti Loka Bali,” dan mendukung visi pemerintah tentang rencana pembangunan komprehensif Bali memasuki era baru, dan berharap IPAI akan meningkatkan kerjasama dengan pemerintah, khususnya. Selamat datang di wisata medis di Bali.
Rapat Kerja Nasional Ikatan Ahli Anestesiologi Indonesia (IPAI) 2022 (Rakernas) diselenggarakan di Denpasar, Bali, pada 22-24 Juli, dengan partisipasi 1.700 ahli anestesi dari 37 provinsi di Indonesia.
Ia mengapresiasi perlunya mendukung program wisata medis yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat dan negara bagian oleh para profesional medis yang berkualitas dan berdaya saing.
“Kami (pemerintah daerah) mengucapkan terima kasih telah mengadakan konferensi aksi nasional yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi dalam pembangunan kesehatan, terutama pemberian layanan kesehatan yang lebih baik kepada masyarakat,” kata Jaid Onum.
Dikatakannya, penyediaan tenaga kesehatan yang berkualitas merupakan bagian penting dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berdaya saing dan berkualitas dalam upaya meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Kerjasama antara Kementerian Kesehatan dengan organisasi profesi akan berkontribusi dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang terkait dan diharapkan dapat memperkuat profesi ini.
Ditambahkannya, “Apalagi kecenderungan masyarakat untuk menuntut pelayanan kesehatan yang bermutu, berarti setiap entitas kesehatan harus memiliki keunggulan, termasuk sumber daya manusia, agar dapat bersaing dalam persaingan internasional yang semakin meningkat.” . Dia berkata.
Untuk itu, penting untuk mempersiapkan pengembangan profesional di banyak rumah sakit di Bali di masa mendatang, terutama dalam pengelolaan anestesi untuk tenaga pelayanan medis.
Ia mengatakan, Lokakarya Nasional IPII ini merupakan bagian dari peningkatan kualitas tenaga kesehatan, keterampilan dan pemahaman tenaga pemberi anestesi, serta peran dan fungsinya dalam mensukseskan program pelayanan kesehatan dan mendukung pelaksanaannya. Visi Pemerintah Provinsi Bali Nangun Sat Keerthi Loka Bali.
Selama ini, pemerintah pusat terus mendorong pengembangan wisata medis internasional di Bali dengan membangun beberapa rumah sakit, antara lain Bali International Hospital, bekerja sama dengan Mayo Clinic di Kawasan Ekonomi Khusus Sanur. Pembangunan Departemen Estetika Swasta RS Sangla Denpasar, Pengembangan Bioteknologi Kawasan Ekonomi Khusus Sanur, Universitas Udyan Bali dan RS Kura Kura Bali.
Selain empat rumah sakit khusus tersebut, ada 17 rumah sakit di Bali yang bersedia memberikan layanan wisata medis di bawah pengelolaan Bali Tourism Authority atau Badan Pariwisata Bali (BTB) di bawah payung Bali Medical Tourism Association (BMTA).
Tonton video “Wisatawan Berduyun-duyun ke Bali di Pelabuhan Jelimenuk” [Udang. Video 20 detik] (perempuan/perempuan)
Komentar
Posting Komentar