Cerita Akhir Pekan: Merawat Pohon Lewat Wisata Alam Dan Kafe
Story Weekend: Merawat Pohon Melalui Wisata dan Kafe Alam, Jakarta – November ini kita memperingati dua hari pohon, yaitu Hari Punjung Indonesia pada 28 November dan Hari Pohon Dunia pada 28 November. Seperti mengingat kembali bahwa pohon sangat penting bagi kehidupan manusia di bumi.
Pohon adalah makhluk hidup dengan sejuta manfaat. Semua bagian sangat penting bagi kehidupan manusia. Menurut situs resmi Kementerian Koordinator Kebudayaan dan Kebudayaan (PMK dinamai Menko), pohon menyediakan oksigen melalui metabolisme dan mengeluarkannya melalui daun, menyediakan kayu dengan bahan bangunan dari batangnya, menyediakan makanan melalui buah dan dapat mencegah banjir. tergelincir oleh akarnya.
Salah satu cara merawat pohon yang disukai banyak orang adalah dengan membuat wisata alam yang dihiasi dengan pepohonan dan tanaman yang berbeda. Misalnya Hutan Wisata De Jawatan yang terletak di Desa Benkuluk, Kecamatan Cluring, wilayah Banyuwangi.
Hutan De Djawatan seluas 4 hektar dikelola oleh Perum Perhutani di Perhutanan Selatan Banyuwangi. Menurut Panca Putra Sihite Pengurus KPH Perhutani Banyuwangi Selatan, pohon trembezi merupakan tanaman mayoritas di De Jawatan dan juga menjadi daya tarik tersendiri. Hal inilah yang menjadi alasan utama pengunjung datang mengunjungi kawasan sejuk yang telah resmi terdaftar sebagai objek wisata di Kerajaan Banyuwangi sejak Juni 2018 ini.
Tumbuhan dengan nama ilmiah Samanea Saman ini tumbuh di De Jawatan Banyuwangi dengan ketinggian 25-30 meter di atas permukaan tanah. “Jadi ada ratusan pohon trombezi yang tumbuh di De Javata, dan sepertiganya berumur antara 100 sampai 200 tahun. Pohon trombezi ini kami tanam karena berfungsi sebagai pohon hujan,” jelas Panca Weekend Stories: Merawat Pohon Lewat Wisata Alam. dan kopi , Jumat 18 November 2022.
“Pohon ini memiliki daya serap air yang besar, cabang-cabangnya sangat basah, dan menjadi rumah paling nyaman bagi tumbuhan epifit seperti paku-pakuan. Di sekitar trombesi juga banyak tumbuhan tumbuh-tumbuhan,” lanjutnya.
Panka menambahkan, pohon yang berasal dari Amerika Selatan ini tumbuh dengan cepat dengan ciri khasnya yaitu melilit puluhan cabang lebar yang membentuk kanopi atau payung. Kesuburan tanah Latosol yang cukup bergizi di kawasan De Jawatan juga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pohon trembezi sehingga menjadi tinggi dan rindang lingkungan.
Sekilas Jawathan, hutan lebat ditambah ngarai alami dan siluet indah sinar matahari, semuanya tampak seperti penggambaran hutan dalam film Lord of the Rings di layar lebar. Aksi trilogi film yang luar biasa dari sutradara Peter Jackson ini terjadi di hutan asalnya, Selandia Baru. Salah satunya adalah Taman Nasional Kaitoke di pulau utara Wellington.
Komentar
Posting Komentar