7 Objek Wisata Seru Saat Menghabiskan Momen Ramadan Di Bali

7 Objek Wisata Seru Saat Menghabiskan Momen Ramadan Di Bali Dara Co Id

Popularitas Dara-Bali sebagai destinasi wisata dunia memang tidak bisa dipungkiri. Selain identik dengan agama Hindu, Bali terbukti menjadi tempat yang menyenangkan untuk menghabiskan momen Ramadhan. Oleh karena itu, wisatawan muslim tidak perlu ragu untuk berkunjung ke Bali selama bulan suci ini.

Pasir sekarang mudah diakses melalui darat, laut dan udara. Padahal, pergi langsung ke Denpasar dari Surabaya lebih nyaman karena Anda bisa memesan bus dan transportasi melalui Traveluca. Traveloka saat ini bekerjasama dengan banyak perusahaan bus ternama: PO Pahala Kencana, PO Tiara Mas, PO Restu Mulya dan lain-lain. Harga tiket yang masuk akal, mulai dari Rp 200.000 hingga Rp 250.000 per negara, membuat wisatawan tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk liburan.

Jika Anda berencana untuk mengunjungi Bali selama bulan Ramadhan, berikut adalah beberapa atraksi yang tidak boleh dilewatkan:

Masjid Bidkul Al-Hidaya

Di kawasan Bidgaul, ternyata ada aspek menarik dari wisata religi berupa masjid. Kompleks Masjid Khedia Bidgul terletak di atas bukit menuju Danau Beratan dan masih berdiri di lokasi yang sama dengan Pura Ulun Danu.

Ada juga asrama Islam dan sekolah menengah atas di area masjid, yang didanai oleh Pusat Pengembangan Agriwisata Strawberry dan Pusat Pelatihan Swadaya Pedesaan. Suasana megah dan asri Masjid Al-Hedaya Badul siap mendukung kejayaan ibadah di bulan Ramadhan.

Pantai Zimbaran

Pemandangan luar pantai Zimbaran membuat perjalanan menyenangkan, termasuk Ramadhan. Wisatawan bisa menghabiskan waktu di Nagabubur untuk menikmati keindahan pantai. Anda tidak perlu khawatir untuk sarapan karena di Zimbaran terdapat banyak restoran halal dengan menu berkualitas tinggi. Wisata pantai Zimbaran tidak hanya nyaman untuk dikunjungi apa saja tetapi juga untuk keluarga, sahabat atau sahabat.

Desa Gilgel

Salah satu keunikan dari Gilgal adalah masjid tertua di Bali, Masjid Nurul Huda. Masjid ini memiliki mimbar tua dari kayu tua berkualitas, yang kuno dan kuat. Selain itu, Masjid Nur al-Khuda memiliki menara setinggi 17 meter yang masih berdiri sampai sekarang.

Selain mengunjungi masjid bersejarah di Bali, wisatawan juga dapat menikmati tarian Rudat yang erat kaitannya dengan sejarah penyebaran agama Islam di pulau dewata.

Desa Lulwan Gambarana

Lulwan Zambrana adalah desa Muslim terbesar di Bali. Yang membedakan desa ini dengan desa lainnya adalah penggunaan bahasa pendidikan yang unik yang disebut Basic Lolon atau Bahasa Melayu Bali. Sebagian besar penduduk desa Lolon Gberana bekerja sebagai pedagang dan nelayan.

Selama menginap di tempat wisata ini, wisatawan kesulitan mencari tempat makan halal yang murah. Perjalanan menuju Lolon Gembaran diperkirakan memakan waktu sekitar 90 kilometer dari pusat kota Denpasar.

Masjid Agung Ibnu Batutah

Mushola ini masih menjadi tempat ibadah bagi wisatawan. Puja Mandla adalah pusat wisata religi dan berisi 5 musala dari lima agama negara, yang melambangkan toleransi dalam umat beragama.

Awalnya, Masjid Agung Ibnu Batutah dibangun sebagai tempat ibadah dan perhentian bagi wisatawan yang menginap di Nusa Dua. Saat ini, Masjid Balini yang terkenal juga memiliki pusat pengajaran Al-Qur'an, yang telah mendapatkan gelar perpustakaan Al-Qur'an terbesar di Bali.

Desa Vijayaman

Selain desa Lolon Zembrana, masih banyak desa lain di Bali yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Juga dikenal sebagai Kampung Pegayaman. Desa ini dihuni oleh suku Niyama Salam, yang menyebutnya Islam tetapi pada saat yang sama mengikuti tradisi lokal Bali yang diwarisi dari nenek moyang mereka.

Dalam bahasa Bali, kata 'niyama' berarti 'saudara' dan kata 'salam' berarti 'Islam'. Perbedaan agama antara suku Niyama Salam dan masyarakat Hindu tidak menjadi halangan untuk saling toleransi.

Makam Sunan Mambulu

Tempat wisata di Bali lainnya yang bisa dikunjungi saat bulan Ramadhan adalah Makam Sinan Mumbul. Sinan Mabul atau Radin Datuk Masbakle adalah salah satu orang penting yang mempengaruhi penyebaran agama Islam di Karangasem.

Kini, Pemkab Karangasem telah mencanangkan kegiatan pemugaran dan pemeliharaan agar kawasan pemakaman Sinan Mambul lebih bersih dan lebih menarik minat wisatawan.

Tidak ada alasan lain untuk menolak liburan di Bali saat Ramadhan. Nikmati keseruan Pulau Dewata tanpa mengabaikan bulan suci Ramadhan.

terhubung

Layanan pengiriman satu hari? Rantai nilai BNI bisa melakukan ya!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inilah 5 Destinasi Wisata Terbaik 2023, Bali Nomor 2 Travel

Open Trip, Kemungkinan Berwisata Dengan Orang Baru

Self Healing Hakiki Dan Metode Penyembuhan Secara Islami